TUGAS
PENULISAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 1
MODEL SISTEM
UMUM PERUSAHAAN
Disusun oleh
:
SYARIF
HIDAYAT
NPM :
36110785
2DB10
Dosen : LELI
SAFITRI
JURUSAN
MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS
TEKNOLOGI INFORMASI
2011
DAFTAR ISI
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………..
ii
Kata pengantar…………………………………………………………………..…………….….
iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang masalah..............................................................................
1
1.2.
Perumusan masalah………………………………………………………..
1
1.3.
Tujuan penulisan…………………………………………………………….
1
BAB II. PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Model…………………………………………………………… 2
2.2. Konsep Dasar Model Sistem Umum Perusahaan…
… ……… 4
2.3. Penggunaaan Sistem Umum……………………………………........…
5
BAB III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………….
8
3.2. Saran…………………………………………………………………………….. 8
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………………………. 9
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang telah menyampaikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan
tentang MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN ini dengan baik.
Penulisan ini adalah salah satu persyaratan
dalam penambahan nilai untuk mata kuliah Sistem Informasi Manajemen 1 jurusan
manajemen informatika Universitas Gunadarma.
Melalui penulisan ini pula, dengan
segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
- Ibu Leli Safitri selaku Dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen 1 yang telah berkenan menerima penulis dan memberikan bimbingan serta pengarahan sehingga terwujudnya penulisan ini.
- Rekan-rekan 2DB10 yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam menyelesaikan penulisan ini.
Semoga Allah SWT membalas budi baik kepada
semua pihak yang telah memberi bantuan baik moril maupun materil kepada penulis
dalam menyelesaikan penulisan ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih
terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis akan bersenang hati
menerima segala saran dan kritik dari para pembaca demi kebaikan dan
kesempurnaan tugas penulisan ini.
Depok, 28 Oktober
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang masalah
Kita telah mengetahui bahwa teori sistem
organisasi melihat perusahaan sebagai sebuah sistem terbuka. Sistem tersebut
menerima sumbernya dari lingkungan, mengubah sumber tersebut menjadi bentuk
lain, dan membuat sumber yang ditransformasikan berada kedalam lingkungan.
Dalam bab ini, kita akan membahas bagaimana organisasi manufaktur dapat dianggap
sebagai sebuah sistem dan mengembangkan diagram proses sistem tersebut sehingga
dapat diterapkan ke dalam segala jenis organisasi. Kita menyebut diagram
tersebut model sistem umum perusahaan (General System Model of the Firm).
1.2. Perumusan masalah
Model adalah abstraksi dari sesuatu, ia
menampilkan tujuan dan aktivitas yang disebut antity (kesatuan). Model sistem
umum dari perusahaan dapat digunakan untuk memahami susunan sistem fisik
perusahaan maupun sistem konsep, dan cara mereka berhubungan.
1.3.
Tujuan penulisan
Dengan mempelajari model sistem umum perusahaan
kita dapat mengetahui apa yang di maksud dengan model, jenis apa yang ada,
mengetahui kemampuan khusus model matematis dalam pemecahan masalah dan
bagaimana mereka digunakan dalam bisnis. Serta kita juga dapat menggunakan
model sistem umum sebagai dasar untuk memahami dan mengevaluasi segala jenis
organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Perguruan tinggi umumnya membuka jurusan bisnis.
Anda dapat mengambil jurusan yang memberikan anda kesempatan karir yang luas.
Prinsip yang didapatkan disini dapat diterapkan dalam berbagai system informasi
di segala organisasi. Wahana yang kita gunakan adalah model system umum
perusahaan. Ia merupakan diagram grafik yang disertai dengan uraian yang menjelaskan
semua organisasi dengan cara yang umum, dengan menggunakan kerangka system.
Transisi dari ruang kelas ke perusahaan sering
kali merupakan periode yang tidak masuk akal bagi karier seseorang. Pada hari
pertama bekerjanya, ia akan bingung. Lingkungan kerja tersebut baru dan
berlainan, yaitu ia akan mendapati muka baru, fasilitas baru, dan terminology
yang baru pula. Ketika sesuatu kelihatannya sudah dikenal, maka ia dapat
dijadikan titik referensi yang memberikan rasa stabilitasnya. Model system umum
bisa memberikan titik referensi semacam itu.
Selain memberikan kerangka untuk orientasi, model
sistem umum dapat di jadikan standart untuk mengevaluasi perusahaan yang baru.
Anda akan mendapatkan elemen dan hubungan tertentu. Model tersebut membantu
anda untuk mengidentifikasi bagian perusahaan yang menawarkan kesempatan untuk
perbaikan.
2.1. PENGERTIAN MODEL
Model
merupakan alat yang terkenal dalam bisnis. Analisis literatur bisnis selama dua
puluh tahun yang lalu menunjukkan peningkatan
yang hampir geometris dalam pembahasan mengenai model. Dengan
mengkonsentrasikan pada periode ini, akan terlihat bahwa pembuatan model
merupakan inovasi yang baru. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Pembuatan model
selalu merupakan alat pemecahan masalah yang penting, namun hanya akhir-akhir
ini ia diperhatikan oleh para penulis buku bisnis.
Sistem
konsep menampilkan sistem fisik. Sebuah model mempunyai fungsi yang sama. Model
adalah abstraksi dari sesuatu, ia menampilkan tujuan dan aktivitas yang disebut
entity (kesatuan). Kata model biasanya mengacu pada gambaran iklan fashion.
Model fashion adalah abstraksi seseorang dalam melihat iklan, yang menempatkan
dirinya dalam model itu. Calon pembeli adalah entity.
JENIS-JENIS MODEL
Ada empat
jenis dasar dari model, antara lain :
- Model Fisik : Adalah penggambaran tiga dimensi dari kesatuannya. Dalam beberapa hal, model ini berukuran lebih kecil dari pada objek yang diwakilinya. Sebagai contoh adalah mainan anak-anak, seperti boneka dan pesawat terbang mainan, dan prototype rancangan yang digunakan oleh perancang mobil. Beberapa model mempunyai ukuran yang sama seperti entity-nya, dan beberapa diantaranya ada yang lebih besar. Ilmuwan mungkin akan menggunakan model fisik telinga manusia yang lebih besar ketika ia mempelajari masalah penyakit tuli, misalnya. Model fisik dapat memenuhi tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh sesuatu yang nyata; bayi tidak dapat dipakai sebagai cetakan untuk pembuatan boneka, pembuat mobil sangan sulit menggunakan mobil asli untuk pencetakan mobil menurut idenya. Dari keempat model yang ada, model fisik mungkin merupakan model yang mempunyai kegunaan paling sedikit bagi manajer bisnis. Biasanya, manajer tidak perlu melihat sesuatu dalam bentuk tiga dimensi untuk memahami dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.
- Model Naratif : Adalah sebuah jenis model yang digunakan manajer tiap hari, yang dianggap sebagai model. Model Naratif menjelaskan entity (kesatuan)-nya dengan kata lisan atau tertulis. Pendengar atau pembaca dapat memahami entity dari narasi tersebut. Semua komunikasi lisan dan tertulis adalah model naratif, sehingga menjadikannya jenis yang paling populer. Dalam bisnis, informasi tertulis dari komputer dan informasi lisan dari sistem komunikasi informal merupakan contoh dari model naratif ini.
- Model Grafis : Jenis model lain yang tetap dalam penggunaannya adalah model grafis. Model grafis mewakili entity-nya dengan abstraksi garis, symbol dan bentuk. Ia seringkali disertai dengan penjelasan naratif. Model grafis digunakan dalam bisnis untuk menyampaikan informasi. Banyak laporan tahunan mengenai pemegang saham perusahaan terdiri dari grafik berwarna untuk menyampaikan kondisi keuangan perusahaan. Grafik juga digunakan untuk menyampaikan informasi kepada manajer. Keberadaan software grafik khusus untuk mikrokomputer sekarang ini lebih difokuskan perhatiannya pada penggunaan grafik dalam pemecahan masalah. Model grafis juga digunakan dalam perancangan sistem informasi. Banyak dari peralatan yang digunakan oleh analis sistem dan programmer adalah bersifat grafis. Yang paling terkenal dari model ini adalah flowchart (kartu pencatat masuk keluarnya barang). Simbol flowchart mewakili proses yang akan dilakukan dan juga mewakili file input dan output. Analis sistem dan programmer menggunakan flowchart untuk membantu memahami sistem maupun untuk
- Model Matematis : Model Matematis digunakan dalam pembuatan model bisnis, segala rumus matematika atau persamaan adalah model matematis. Banyak model matematis yang digunakan oleh manajer bisnis bersifat lebih kompleks dari pada yang digunakan dalam pelajaran matematika di perguruan tinggi. Sebagai contoh, rumus yang digunakan untuk menghitung break-even point (titik impas) adalah hanya :
BEP = TFC
P-C
Disini
TFC adalah total biaya tetap (fixed cost), P adalah harga penjualan per unit,
dan C adalah biaya variabel unit (variable cost). Model titik impas hanya
menggunakan satu pertanyaan. Beberapa model matematis menggunakan sejumlah
persamaan, seringkali sampai ratusan bahkan ribuan. Model perencanaan pendanaan
yang dikembangkan oleh Sun Oil Company, selama tahun awal penggunaan MIS,
menggunakan sekitar 2.000 persamaan. Dengan menggunakan model yang begitu
banyak mengakibatkan mereka menjadi bingung dan sulit menggunakannya. Sekarang
ini cenderung digunakan model yang lebih kecil yang hanya dimaksudkan untuk
membantu manajer dalam memecahkan masalah khusus.
Karena bahasa matematika bersifat universal,
model matematis tidak mengenal wilayah geografi. Siapa saja yang memahami
bahasa dan mengetahui arti simbolnya akan dapat mengerti model tersebut. Inilah
salah satu kelebihan model matematis. Kelebihan lainnya adalah ketepatan
hubungan diantara bagian dari suatu objek dapat di deskripsikan. Matematika
dapat melakukan pengekspresian hubungan dengan lebih banyak dari pada yang
dapat dilakukan oleh dua dimensi model grafis atau tiga model fisik. Bagi ahli
matematika dan manajer bisnis, yang mengetahui kekompleksan sistem bisnis,
kemampuan multidimensional dari model matematis ini merupakan aset yang besar.
2.2.
KONSEP DASAR MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN
Ada dua macam sistem terbuka, yaitu yang dapat
mengontrol operasinya sendiri, dan yang tak bisa. Kontrol dapat dilakukan
melalui alat yang berupa simpul yang dibuat menjadi sistem. Simpul ini disebut
simpul feedback, yang memberikan jalan kecil bagi signal dari sistem ke
mekanisme kontrol, dan dari mekanisme kontrol kembali ke sistem. Mekanisme
kontrol adalah peralatan dari beberapa jenis yang menggunakan signal feedback
untuk mengevaluasi penampilan sistem dan menentukan apakah dibutuhkan tindakan
pembetulan.
1. SISTEM
SIMPUL TERBUKA
Jika sebuah
sistem tidak mempunya simpul feedback atau mekanisme kontrol, maka ia disebut
sistem simpul terbuka. Tak ada feedback dari sistem tersebut untuk mempengaruhi
perubahan yang penting dalam sistem.Contoh yang tepat dari sistem simpul terbuka ini
adalah pemanas ruang listrik yang kecil. Bila pemanas ini dipasang maka ia akan
mengeluarkan panas. Ia mungkin memberi panas yang banyak atau sedikit. Ia tidak
mempunyai mekanisme pengaturan sendiri untuk memberikan temperatur ruang yang
tetap. Mungkin hanya ada sedikit perusahaan bisnis dari
jenis simpul terbuka ini. Mereka ini merupakan sistem terbuka, namun mereka
tidak mempunyai feedback dan mekanisme kontrol. Mereka dibuat dalam susunan
tertentu dan tidak dapat diubah. Jika mereka lepas kontrol, maka tak ada yang
bisa dilakukan untuk memperbaiki keseimbangannya. Ini akan mengakibatkan
kerusakan sistem (kebangkrutan).
2. SISTEM
SIMPUL TERTUTUP
Sistem simpul tertutup adalah sistem yang mempunyai
simpul feedback dan mekanisme kontrol. Sistem pemanas yang dikontrol oleh
thermostat sesuai dengan diagram ini. Thermostat membandingkan suhu ruangan
dengan seting yang diinginkan dan mematikan dan menghidupkan pemanas sesuai
kebutuhan.
Gambar diatas menunjukan perusahaan bisnis sebagai
sistem simpul tertutup. Simpul feedback terdiri dari informasi. Mekanisme
kontrol adalah manajemen perusahaan. Manajemen menggunakan informasi sebagai
dasar untuk membuat perubahan dalam sistem fisik.
3. KONTROL
MANAJEMEN
Komputer akan memisahkan catatan penjualan menurut
nomor produk, menggabungkan jumlah penjualan tiap produk, memisahkan catatan
penjualan menurut nomor produk, menggabungkan jumlah penjualan tiap produk,
memilahkan catatan produk kedalam urutan menurun, menentukan produk yang berada
dalam daftar paling atas (seperti 10 persen diatas), dan mencetak laporan
tersebut. Manajer akan memperhatikan laporan tersebut mengenai produk yang
mempunyai penjualan terbaik. Manajer kemudian menentukan mengapa produk
tersebut baik penjualannya dan menggunakan penemuannya tersebut untuk melakukan
peningkatan penjualan produk yang lain.
Feedback output berguna bagi manajer, namun tambahan
tertentu dapat disertakan kedalam model umum untuk membantu menjelaskan sistem
fisik. Manajer juga harus mengetahui status dari input dan proses internal.
Sebagai contoh, manajer menginginkan informasi yang menjelaskan sejauh mana
pemasok memenuhi kebutuhan bahan input terhadap perusahaan, maupun mengenai
efisiensi produksi dari operasi manufaktur. Kita
harus mengetahui bahwa informasi tidak selalu mengalir secara langsung dari
sistem fisik ke manajer. Manajer biasanya keluar dari sistem fisik dan harus
mendapat informasi dari beberapa jenis jaringan komunikasi. Kadang-kadang
informasi tidak langsung tersedia bagi manajer, namun ia ditempatkan dalam
penyimpanan sampai ia diperlukan.
Gambar diatas menyertakan tambahan pemroses
informasi yang mentranformasikan data menjadi informasi. Pada pembahasan ini
kita asumsikan bahwa pemroses informasi adalah komputer. Hal ini tidak berarti
bahwa model sistem umum hanya dapat diterapkan terhadap perusahaan yang
mempunyai komputer. Model tersebut hanya dapat diterapkan pada perusahaan yang
menggunakan mesin key-driven dan metode manual.
2.3.
PENGGUNAAN MODEL SISTEM UMUM
Arus bahan melalui perusahaan manufaktur dan kontrol
yang dilakukan oleh manajer, seperti yang digambarkan oleh model sistem umum,
keduanya sangat jelas. Tidak begitu mudah untuk menghubungkan model tersebut ke
jenis perusahaan yang lain. Dalam pembahasan dibawah ini, model tersebut
digunakan untuk menjelaskan pengecer dan organisasi yang memberikan pelayanan.
Tujuan pembahasan tersebut adalah untuk menunjukkan bahwa model tersebut
bersifat umum dalam arti yang sebenarnya dan memberikan struktur dasar untuk
melakukan analisi terhadap berbagai jenis organisasi.
SUPERMARKET
Semua sumber fisik mengalir melalui sistem fisik
dari supermarket. Arus utama adalah bahan, yaitu barang grosir dan semua item
yang dijual. Arus personel terdiri dari manajer toko, klerk bagian checkout,
klerk bagian stok, dan sebagainya, yang diperkerjakan, bekerja selama waktu
tertentu, dan akhirnya keluar. Hanya ada beberapa mesin yang digunakan dalam
supermarket. Mesin pembaca kode jenis barang pada counter checkout yang sering
kita jumpai. Namun ada juga mesin yang lebih kecil, seperti kalkulator dan
telepon yang ada dalam kantor. Kita bisa memperluas katagori mesin ini dengan
menyebutkan lemari es, kotak (lemari) display, dan tempat penyimpanan barang
yang akan dijual. Arus uang kedalam supermarket diperoleh dari pelanggan, dan
arus keluarnya terutama untuk pembayaran kepada pemasok barang.
Proses transformasi dalam supermarket meliputi pembukaan
kotak barang dagangan dan penyusunan item (barang) pada rak. Transformasi ini
juga meliputi penyiapan sayur-sayuran dan buah-buahan yang segar untuk
dipajangkan, pemtongan daging, mungkin pembakaran roti kering dan penyiapan
item masak. Segala aktivitas yang membuat produk menjadi siap dan menarik untuk
dijual dapat dianggap transformasi.
Elemen manajemen dalam sistem konsep terdiri dari
manajer toko dan pembantu manajer. Pemroses informasi adalah minikomputer yang
ditempatkan jauh dari area pelanggan (pembeli). Minikomputer tersebut di
hubungkan ke mesin pembaca kode jenis barang ke komputer mainframe yang berada
pada kantor pusat supermarket tersebut, mungkin berada di lain kota.
Minikomputer penyimpanan ini mengontrol mesin pembaca kode jenis barang dan
melengkapinya dengan keterangan harga dari berbagai barang. Ia juga
mentransmisikan data ke kantor pusat, yang akan menentukan item atau barang
yang harus dipesan. Ia juga memberikan statistik penjualan, dan sebagainya.
Standart penampilan dari supermarket dibuat oleh kantor pusatnya, dengan
persetujuan dari manajemen supermarket tersebut.
Manajemen toko (supermarket) mengontrol sistem fisik
dalam beberapa tingkat dengan melakukan pengamatan. Manajer selalu berada di
tempat dan dapat merespon terhadap situasi tertentu situasi tertentu. Namun
demikian, sebagian kontrol dilakukan oleh minikomputer toko yang selalu
memberikan informasi.
Standart memberikan pedoman kepada manajer berkenaan
dengan tingkat penampilan yang akan dicapai. Manajer menggunakan pengamatan dan
pemroses informasinya untuk memonitor penampilan yang sebenarnya, dan
membandingkannya dengan standart. Manajer menerima laporan yang menunjukkan
item mana yang laku keras dan mana yang tidak. Manajer merespon gambaran ini
dengan mengambil tindakan, seperti mengatur jumlah pemesanan, pengalokasian
kembali ke rak, menjalankan strategi obral, dan menambah brosur dan display
untuk promosi. Laporan tersebut dapat juga menunjukkan waktu selama sehari dan
hari selama seminggu, mengenai kapan dicapai penjualan tertinggi dan yang
terendah. Informasi ini berguna untuk memperkerjakan dan menjadwal kerja
karyawan dalam memberikan tingkat pelayanan yang dibutuhkan untuk para pembeli.
Manajer menggunakan informasi dari pemroses informasi, ditambah dengan standart,
sebagai dasar untuk membuat perubahan dalam sistem fisik, sehingga supermarket
seterusnya akan berjalan untuk mencapai tujuannya.
LEMBAGA
BANTUAN HUKUM
Ada banyak perbedaan yang nyata antara lembaga
bantuan hukum dan supermarket. Lembaga bantuan hukum biasanya terdiri dari
sejumlah kecil orang-orang profesional yang telah terdidik secara khusus dan
disahkan (berijasah) untuk melakukan pekerjaannya. Pekerjaan mereka lebih
ditekankan pada aktivitas mental dari pada aktivitas fisik. Arus bahan (material)
melaui lembaga ini sangat sedikit, yang terutama hanya terdiri dari item
bookkeeping, seperti bloknot resmi dan pensil.
Walaupun dengan perbedaan yang mendasar ini, lembaga
bantuan hukum dapat dideskripsikan oleh model umum yang sama seperti yang digunakan
untuk supermarket. Tiap lembaga bantuan hukum adalah sistem fisik terkontrol.
Pada lembaga yang lebih besar, kontrol dilakukan oleh beberapa orang yang
disebut partner.
Tanggung jawab utama partner tersebut adalah untuk
memastikan bahwa lembaga berjalan untuk mencapai tujuannya. Tujuan lembaga
bantuan hukum kebanyakan tidak spesifik seperti halnya supermarket. Lembaga
bantuan hukum mungkin tidak mau menentukan untuk menangani sejumlah kasus
tertentu atau memenangkan sejumlah perkara tertentu di pengadilan. Namun
demikian, kita anggap bahwa untuk kelangsungan operasi diperlukan dana.
Proses transformasi pada lembaga bantuan hukum
adalah proses pengubahan bahan mentah (klien yang mempunyai masalah dengan
hukum) menjadi produk akhir (klien yang
masalahnya telah diatasi). Transformasi ini dilakukan oleh pengacara, yang
mewakili sebagian besar sumber yang ada di lembaga tersebut. Seseorang dapat
mengatakan bahwa informasi merupakan sumber yang paling penting. Anda sering
melihat kantor pengacara yang terdapat banyak rak yang dipenuhi buku hukum.
Namun demikian, seorang pengacara akan memberitahu anda bahwa kunci
keberhasilan bukanlah terletak pada buku, namun pada pengetahuannya untuk
mencari bahan dalam buku tersebut.
Beberapa lembaga bantuan hukum menggunakan komputer
untuk memberkan informasi mengenai hukum karena keterbatasan waktu untuk
memperolehnya dari perpustakaan,. Sistem pemanggilan (untuk mendapatkan)
informasi mengenai hukum tertentu diperoleh dari lembaga tersebut dengan cara
berlangganan artikel mengenai hukum. Database hukum diperoleh dari lokasi
pusat, yang menyimpan hasil kasus pengadilan. Pengacara memasukkan perintah
untuk meminta informasi kasus ke dalam terminal. Permintaan ini ditransmisikan
ke komputer sentral, tempat data dapat dipanggil, dan kemudian ditansmisikan
kembali ke kantor lembaga, dan akhirnya output ditampilkan pada layar atau
dicetak.
Walaupun mungkin tidak ada standart formal, partner
akan mengetahui tingkat penampilan yang dibutuhkan, agar lembaga tersebut
berjalan dengan baik. Jika standart intuitif tidak dapat dicapai, harus dibuat
keputusan untuk mengubah sistem fisik. Jika hanya ada sedikit masalah hukum
yang diubah menjadi pemecahan (lembaga kehilangan banyak kasus), maka bisa
dipekerjakan lagi pengacara tambahan, pengacara yang sudah ada dapat diganti,
mahasiswa jurusan hukum dapat dipekerjakan sebagai pert-timer untuk melakukan
riset perpustakaan, dan sebagainya.
Model umum memberikan struktur bagi elemen dasar
lembaga bantuan hukum ini. Pengacara yang baru saja lulus dari fakultas hukum
diharapkan dapat memenuhi elemen ini walaupun ia belum pernah melakukan
sebelumnya dan tidak mempunyai pengetahuan mengenai orang-orang dan sejarahnya.
Pengacara baru diharapkan memenuhi standart yang ingin dicapai, yaitu menjadi
sebuah sistem informasi yang memberikan database hukum, dan menjadi sumber
personil yang mempunyai kemampuan untuk melakukan proses transformasi dengan
cara yang dapat diterima oleh manajemen partner dan klien.
BAB III
PENUTUP
- Model system umum dari perusahaan dapat digunakan untuk memahami susunan system fisik perusahaan maupun system konsep, dan cara mereka berhubungan.
- Model adalah abstraksi dari sesuatu, dan jenisnya ada empat, yaitu fisik, naratif, grafis, dan matematis. Semua jenis ini memungkinkan pemakai untuk lebih bias memahami objek asli, yang disebut entity. Model matematis memberikan kemampuan kepada pemakai untuk meramal masa depan dengan tingkat keakuratan atau ketepatan yang terbatas.
- Model system umum menggambarkan perusahaan sebagai system simpul terbuka (ia berhubungan dengan lungkungannya) dan system simpul tertutup (ia mempunyai simpul feedback). Tak ada perusahaan yang berupa system tertutup, namun system yang dikelola dengan baik dapat mengakibatkan tidak adanya mekanisme feedback pada system simpul terbuka.
SARAN
- Sebaiknya kita mengenal model system umum per elemen, dengan memperhatikan arus sumber yang melalui system fisik maupun system arus feedback yang mengalir lewat system konsep. Arus feedback berasal dari data, ditransformasikan menjadi informasi oleh pemroses informasi, dan kemudian digunakan oleh manajer untuk membuat keputusan.
DAFTAR
PUSTAKA
Sistem Informasi Manajemen,
Seri Diktat Kuliah, E.S. Margianti & D. Suryadi H.S. cetakan kedua, Mei 1995
Tidak ada komentar:
Posting Komentar